Bursa Restui 10 Emiten IPO
Rabu, 02 Mei 2012 – 10:06 WIB
JAKARTA - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis 14 emiten melakukan hajatan Initial Public Offering (IPO) sepanjang semester pertama 2012. Angka itu termasuk sejumlah emiten yang sudah mendarat terlebih dahulu. Penegasan itu seakan menepis keretakan manajemen menjelang pemilihan direksi baru Juli mendatang. ”Kami tetap pada skema awal kalau jumlah penghuni baru di lantai bursa sesuai dengan target,” tukas Ito Warsito, Direktur Utama BEI, di Jakarta. Di samping itu sambung Ito, dengan izin kontrak pendahuluan tersebut emiten yang berhajat IPO bisa mengantongi persetujuan dari wasit pasar modal tersebut pada Juni mendatang. Makalum, mayoritas emiten menggunakan buku edisi Desember.
Jumlah itu termasuk emiten yang telah melangsungkan IPO pada kuartal pertama. Di mana pada kuartal pertama lalu terdapat emiten diantaranya PT Minna Padi Tbk, PT TiPhone Indonesia (TELE), PT Surya Esa Perkasa, dan PT Bekasi Fajar. "Secara keseluruhan untuk semester peratam ada 14 penawaran umum saham perdana yang sudah kami proses,” imbuh Ito.
Baca Juga:
Selain itu sebut Ito, manajemen saat ini telah memberi kontrak pendahuluan kepada 10 calon emiten. Kontrak pendahuluan itu diberikan kepada calon emiten yang bakal melakukan hajatan Initial Public Offering atau pencatatan saham perdana. "Ya penerbitan kontrak pendahuluan itu supaya awal Mei sudah masuk ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK),” ucap Ito.
Baca Juga:
JAKARTA - Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis 14 emiten melakukan hajatan Initial Public Offering (IPO) sepanjang semester pertama
BERITA TERKAIT
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta
- Menteri PPPA Ingin Tingkatkan Taraf Hidup Perempuan
- Bank Mandiri Promosikan Sektor IT ke Investor Hong Kong
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan