Bursa Saham Bullish Jangka Panjang
Akumulasi Asing Tembus Rp 71 T
jpnn.com - JAKARTA - Menutup perdagangan akhir pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. Tren penurunan diprediksi terus terjadi setidaknya sampai Oktober. Setelah itu, IHSG diyakini memulai tren bullish jangka panjang.
Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG melemah 7,240 poin (0,14 persen) ke 5.198,896. Sedangkan indeks LQ45 menipis 2,836 poin (0,32 persen) ke level 886,828.
Investor asing kembali memborong saham dengan pembelian bersih (foreign net buy) Rp 56,563 miliar. Namun secara kumulatif sejak awal tahun pembelian bersih investor asing sudah menembus Rp 71 triliun.
Di pasar uang, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat dari Rp 11.692 ke Rp 11.667 per dolar Amerika Serikat (USD). Berdasar kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat ke Rp 11.654 dibandingkan Rp 11.717 pada penutupan sebelumnya.
Kepala Riset Saham PT Mandiri Sekuritas John D. Rahmat menilai, IHSG saat ini masuk skenario bullish berpotensi menapak 5.550 pada akhir tahun. Meski begitu, dia memerkirakan periode Agustus-Oktober akan terjadi fase koreksi setidaknya lebih rendah dari level psikologis 5.000.
Potensi koreksi memertimbangkan berbagai situasi yang ada, baik dalam negeri maupun global. Dari dalam negeri, pasar menanti pelantikan Jokowi-JK sebagai pemimpin Indonesia baru dan selanjutnya melihat susunan kabinet.
"Komposisi kabinet sangat penting untuk pergerakan IHSG ke depan. Janjinya kan para menteri adalah orang-orang yang memang profesional dan kompeten di bidangnya. Tidak boleh lagi politik dagang sapi," ungkapnya saat workshop ekonomi dan pasar modal di Bangka Belitung kemarin.
Pada awal tahun, John menyebut IHSG berpotensi tembus 5.200 pada sekitar Agustus. Prediksinya sudah menjadi kenyataan dan menurutnya saat ini akan menjadi momen koreksi sementara.
Dari global, sentimen terutama berasal dari AS seiring berbagai kebijakan yang mulai diantisipasi dari The Federal Reserve. Selain itu, valuasi saham-saham di bursa AS sudah sangat tinggi sehingga pasar hanya tinggal menunggu momen untuk keluar sementara waktu.
Awal November, John memprediksi akan menjadi titik awal bagi IHSG kembali ke fase bullish. "Bursa saham Indonesia mengalami bull period multiyear. Bukan hanya bullish selama 6 bulan atau jangka pendek, tetapi lintas tahun," yakinnya.
Hal tersebut merupakan buah Indonesia memilih pemimpin yang transpormatif dan punya tekad kuat menggerogoti korupsi.
"Walaupun kita tahu untuk sampai tahap itu harus ada proses politik terlebih dahulu. Sebab, kekuatan di parlemen (pro pemerintahan baru) masih harus ditambah. Terutama dalam rangka menyusun APBN 2015," ulasnya. (gen/oki)
JAKARTA - Menutup perdagangan akhir pekan, indeks harga saham gabungan (IHSG) berakhir di zona merah. Tren penurunan diprediksi terus terjadi setidaknya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi