Bursa Saham Menanti Keberanian Investor
Senin, 15 Desember 2008 – 07:37 WIB
JAKARTA - Potensi bursa saham untuk menguat bergantung pada keberanian investasi pasar investor. Apalagi, Bursa Efek Indonesia (BEI), meski terpuruk tidak yang termasuk jeblok paling parah jika dibandingkan bursa di negara lain. Padahal, dengan valuasi saham yang sudah murah, saat ini justru menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk masuk. Mirza yang mantan direktur PT Credit Suisse Indonesia itu mengatakan, price earning ration saham terus menuju level yang rendah. "Valuasi saham Indonesia turun seperti kondisi pada 2001-2002 lalu, yaitu sekitar 6 kali PER," ujar Mirza yang kini menjadi direktur PT Mandiri Sekuritas itu.
Analis pasar modal dan perbankan Mirza Adityaswara mengatakan, memang indeks saham ada kemungkinan untuk terkoreksi lebih dalam. Namun, aksi window dressing pada akhir tahun akan sedikit mempercantik kinerja bursa saham.
Baca Juga:
Mirza mengatakan, bursa saham Indonesia sebenarnya menjanjikan banyak keuntungan dalam jangka panjang. Hanya saja, kondisi market yang mudah panik membuat performa pasar modal terus merosot seiring anjloknya harga saham.
Baca Juga:
JAKARTA - Potensi bursa saham untuk menguat bergantung pada keberanian investasi pasar investor. Apalagi, Bursa Efek Indonesia (BEI), meski terpuruk
BERITA TERKAIT
- Jembatani Kebutuhan Diaspora, Master Bagasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Pemkab Sukoharjo Sebut 7.000 Lowongan Kerja Siap Menampung Eks Karyawan Sritex
- Pakar Dorong Apple Segera Bangun Pabrik di Indonesia
- Dana Kelola Tembus Rp50 Triliun di Akhir 2024, Wujud Kepercayaan Investor pada BRI-MI