Bursa Saham Tidak Seburuk 2008
Selasa, 09 Agustus 2011 – 01:28 WIB
Menilik data itu, sejumlah analis mencoba menanggapi dengan kepala dingin. Mereka mengklaim koreksi itu masih dalam batas toleransi. Artinya, dalam market yang dinamis itu anjloknya indeks bersifat wajar, karena itu bagian dari perkembangan market yang terus menemukan bentuk baru. ”Ini kan hanya bersifat eksternal. Sentimen internal belum tersentuh sejalan dengan membaiknya fundamental ekonomi yang relatif kuat,” ulas David Ferdinandus, pengamat pasar modal di Jakarta, Senin (8/8).
David menyebut kondisi saat ini posisi indeks sudah masuk fase oversold. Selain itu, indeks regional merosot tajam dan memengaruhi gerakan indeks yang sudah sukses mencetak beberapa rekor spektakuler. Kata dia, pelemahan indeks lebih disebabkan faktor eksternal yang melanda bursa-bursa Asia maupun regional. ”Kondisi ini tidak akan berlangsung lama. Koreksi yang melanda indeks sudah terlalu dalam,” yakinnya. ”Saya kira pelaku pasar asing tidak akan lari,” imbuh Yanuar Rizki, pengamat pasar modal lainnya. (far)
JAKARTA - Sejumlah tragedi buruk menyambangi performa indeks harga saham gabungan (IHSG). Setidaknya terdapat 10 penurunan harian terdalam (steep
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya