Bursa Suram, Lelang SUN Gagal
Rabu, 10 September 2008 – 12:05 WIB
Guncangan di pasar keuangan juga berimbas langsung pada lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin. Pemerintah tidak mengambil satu rupiah pun dari penawaran yang diajukan peserta lelang sebesar Rp 2,9 triliun. Ini karena imbal hasil atau yield yang diminta investor jauh di atas kewajaran.
Yield terendah yang masuk untuk seri ZC0006 sebesar 11,875 persen dan tertinggi 12,750 persen dengan jumlah penawaran Rp 552 miliar. Berikutnya, penawaran yang masuk seri FR0027 mencapai Rp 1,846 triliun dengan yield terendah 12,250 persen dan tertinggi 12,750 persen. Sedangkan penawaran seri FR0050 hanya Rp 509 miliar dengan yield terendah 12,625 persen dan tertinggi 13,500 persen.
Dirjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan jika pemerintah memaksakan diri menyerap penawaran SUN, akan tercipta yield yang sangat tinggi. ”Itu akan merusak pasar,” kata Rahmat di kantornya kemarin.
Rahmat mengatakan yield yang ditawarkan investor sudah di luar batas wajar. ”Jadi ini memang di luar kewajaran,” katanya. Rahmat menambahkan, pasar saat ini terus menghadapi likuiditas yang ketat akibat tingginya penyaluran kredit perbankan. Selain itu, neraca perdagangan yang defisit berimbas pada melemahnya nilai tukar rupiah. Ini memengaruhi sentimen investor asing yang merupakan pemain dominan di pasar obligasi negara.
JAKARTA – Volatilitas tinggi masih menghantui sektor finansial. Harga saham berguguran, kurs rupiah kembali melorot. Bahkan, lelang Surat Utang
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru