Buru Kursi Kosong, Serbu MAN Banyuwangi
Selasa, 06 Juli 2010 – 15:07 WIB
BANYUWANGI-Gelombang eksodus pendaftar benar-benar terjadi pada hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) . Aktivitas pendaftar yang cukup ramai di hari terakhir terlihat di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Banyuwangi. Oleh karena itu, sistem penilaian dalam PPDB di MAN harus mencerminkan nilai-nilai Islam. Selain menggunakan nilai UAN, panitia juga menyelenggarakan tes wawancara dan tes baca-tulis Alquran, termasuk ujian tulis pengetahuan umum.
Sejak pukul 07.00 hingga pukul 10.00 tadi, tercatat ada 97 pendaftar baru di MAN Banyuwangi. Padahal di sekolah lain, jumlah pendaftar pada hari terakhir tak sebanyak itu. Tiga hari sebelumnya, pendaftar di MAN tercatat 300 siswa. Pagu sekolah tersebut adalah 340. Dengan demikian, masih ada 40 kursi kosong di MAN pada Sabtu lalu (3/7). Rupanya kabar adanya kursi kosong tersebut memantik terjadinya lonjakan pendaftar pada hari terakhir kemarin. Hingga pendaftaran ditutup jumlah pendaftar di MAN Banyuwangi telah mencapai 397 siswa. Dengan begitu, ada 50 pendaftar yang harus menerima kenyataan pahit tidak masuk sekolah tersebut.
Baca Juga:
Sebelumnya, Ketua panitia PPDB MAN Banyuwangi, Salman mengatakan, sistem penerimaan siswa baru di sekolahnya memang sedikit berbeda dengan sekolah lain. Sebab, MAN termasuk lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) RI dan merupakan sekolah yang berciri Islam.
Baca Juga:
BANYUWANGI-Gelombang eksodus pendaftar benar-benar terjadi pada hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) . Aktivitas pendaftar yang cukup
BERITA TERKAIT
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak
- Mendiktisaintek Sampaikan Program Prioritas 2025, Ada Pembangunan Sekolah Unggul
- Dirjen GTK Berharap Tidak Ada Kesalahpahaman soal Orprof Guru