Buru Kursi Kosong, Serbu MAN Banyuwangi
Selasa, 06 Juli 2010 – 15:07 WIB
Salman menambahkan, siswa yang diterima di sekolah tersebut tidak harus fasih membaca Alquran. Meski begitu, pendaftar tidak boleh sama sekali buta baca-tulis Alquran. "Sebab, sekolah bertujuan mendidik mereka agar fasih membaca Alquran. Namun, jika ada siswa yang sama sekali tidak mengerti baca-tulis Alquran, pasti dia akan kesulitan dan tertinggal dari teman-temannya.," ujarnya waktu itu.
Sementara itu, seluruh sekolah negeri sudah dipadati calon siswa dan calon wali siswa. Mereka ingin memastikan apakah bisa diterima di sekolah tersebut ataukah tidak. Bahkan, beberapa orang tua pendaftar rela menunggu dari pagi hingga penutupan tepat pukul 12.00.
Selama ini, ada sekolah yang menempelkan skor terakhir setiap satu jam pada hari terakhir pendaftaran kemarin. Ada juga sekolah yang langsung menempel skor terkini pada pukul 12.00. Ada juga sekolah yang terpaksa menempel skor terkini pada sore hari.
Selama papan skor belum terpasang, semua orang tua pendaftar waswas. Imron, 47, warga Kelurahan Karangrejo, rela berjam-jam menunggu papan skor di SMPN 2 Banyuwangi. Di sekolah itu, skor selalu diperbarui setiap satu jam agar bisa dipantau para pendaftar.
BANYUWANGI-Gelombang eksodus pendaftar benar-benar terjadi pada hari terakhir penerimaan peserta didik baru (PPDB) . Aktivitas pendaftar yang cukup
BERITA TERKAIT
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya
- Talent DNA Jadi Solusi Identifikasi Bakat Digital Anak