Buruh Disiksa, Penegakan HAM Lemah
Sabtu, 27 November 2010 – 09:31 WIB
Pelanggaran HAM, ternyata juga terjadi di dalam negeri. “Ini membuktikan keberpihakan pemerintah terhadap kaum perempuan masih minim. Posisi perempuan masih sangat lemah,” tutur Lidya.
Baca Juga:
Mahasiswi asal Kabupaten Landak itu memaparkan, hingga November tahun ini, 5500 buruh migran Indonesia yang mayoritas bekerja pada sektor pembantu rumah tangga, bermasalah di Arab Saudi. Dari jumlah itu, 20 persen mengalami penganiayaan dari majikan, 65 persen sakit karena buruknya kondisi kerja dan perlakuan majikan, dan 15 persen mengalami tindak pemerkosaan.
“Walau pun demikian, perhatian pemerintah terhadap mereka sangat memprihatinkan. Pemerintah seakan tidak berdaya menekan negara lain untuk memberikan perlindungan terhadap BMI kita,” tukas Lidya.
Lemahnya penegakan HAM terhadap korban perempuan, dibenarkan Dendi, Divisi Propaganda Front Mahasiswa Nasional (FMN). “Wanita di Kalbar, juga sering menjadi korban kekerasan,” kata mahasiswa asal Kabupaten Kapuas Hulu itu.
PONTIANAK - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) melangsungkan aksi memperingati Hari Internasional untuk
BERITA TERKAIT
- 1.918 Honorer di Pemkot Jambi Lulus Seleksi PPPK 2024 Tahap I
- Mendes Yandri Optimistis Produk Unggulan Lokal Mampu Go Internasional
- Gugur saat Selamatkan Wisatawan, Bripka Anditia Dianugerahi Kenaikan Pangkat
- Begini jadinya Kalau 2 Gajah di Wonogiri Sedang Berahi
- Polda Kaltara Bongkar 33 Kasus TPPO, 193 Korban Diselamatkan
- Dispertan PP Karanganyar Catat 50 Hewan Ternak Terjangkiti PMK