Buruh Ingin Hadirkan Ganjar Pranowo, PKS Sewot
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS Indra mengkritisi rencana beberapa elemen buruh yang ingin menghadirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada momen May Day.
Sebab, kata dia, menghadirkan Ganjar untuk mengikuti May Day atau Hari Buruh Internasional menjadi paradoks.
Menurut dia, kaum pekerja sebenarnya memiliki misi menolak UU Cipta Kerja, tetapi mereka malah menghadirkan Ganjar yang berstatus kader partai pendukung aturan tersebut.
"Buat kami menghadirkan capres yang merupakan petugas partai dari partai pengusung utama UU Cipta Kerja ini justru paradoks,” kata Indra ditemui di kantor PKS, Jalan Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (1/5).
Selain itu, Indra juga mengkritik keras rencana elemen buruh yang mau mendukung Ganjar menyambut Pilpres 2024.
Dia mengatakan Ganjar selama ini tidak memiliki rekam jejak berpihak ke buruh dengan menyinggung Upah Minimum Provinsi (UMP) di Jawa Tengah yang paling rendah se-Indonesia.
Namun, elemen buruh yang selama ini menolak upah murah malah mendukung pemimpin daerah pemberi upah murah.
"Lebih rendah dibandingkan Papua, Aceh, hingga daerah di Kalimantan. Ini menjadi sebuah kontroversi tersendiri ketika ada aktivis buruh justru yang katanya menolak Omnibus Law, menolak upah murah, tetapi mendukung Ganjar,” tuturnya.
PKS kritik keras sikap buruh yang berencana dukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Prabowo Usul Pemilihan Kepala Daerah Kembali ke DPRD, Ganjar: Ojo Kesusu
- Wamenaker Klaim Perusahaan Tak Protes Soal Kenaikan UMP di Jakarta
- Berikut Ini Daftar Kenaikan UMP di Sejumlah Provinsi, Tertinggi Jakarta