Buruh jadi Rebutan Parpol, Nasib tak Berubah
Rabu, 02 Mei 2012 – 18:31 WIB
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka berharap agar gerakan buruh tidak mengambil jarak dengan partai politik. Alasannya, dalam prosesnya semua kebijakan negara termasuk kebijakan terhadap buruh harus melewati proses politik. Demikian pula halnya dalam rapat-rapat Komisi IX DPR dengan pemerintah. Menurut Rieke, mestinya aktivis dan organisasi buruh turut memantaunya sehingga tahu persis partai politik mana yang berkomitmen memperjuangkan nasib buruh dan proses apa yang terjadi di DPR.
Hal tersebut dikatakan Rieke Diah Pitaloka saat berbicara sebagai narasumber dalam diskusi bertajuk "Buruhku Sayang, Buruhku Malang", di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (2/5).
Baca Juga:
"Kesadaran buruh untuk dekat dengan partai politik hendaknya dipahami sebagai upaya memperjuangkan aspirasi kawan-kawan buruh. Kalau sikap itu tidak diambil maka jutaan buruh hanya dimanfaatkan pada ketika pemilu dan pemilukada saja dan saat mengambil keputusan soal nasib buruh, para politisi menelikung sesuai kepentingan politik saja," kata anggota Komisi IX DPR itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka berharap agar gerakan buruh tidak mengambil jarak dengan partai politik. Alasannya, dalam prosesnya
BERITA TERKAIT
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Jalankan Replikasi Bank Sampah Lampion di Tangerang
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala