Buruh Protes Kenaikan UMP di Sumut Lebih Murah dari Uang Parkir
jpnn.com, MEDAN - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara (Sumut) protes dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut hanya sebesar Rp 23.186 atau 0,93 persen.
Ketua FSPMI Sumut Willy Agus Utomo mengatakan kenaikan UMP 2022 itu jika dihitung per harinya tidak sampai Rp 2.000 atau lebih murah dari uang parkir sepeda motor.
"Jadi, lebih murah dari biaya parkir sepeda motor, sedangkan bayar parkir motor saja Rp 2.000 setiap hari, bahkan bisa berkali-kali dalam sehari. Ini sangat terlalu dan miris nasib kaum buruh saat ini," kata Willy, Sabtu (20/11).
Ketua Partai Buruh Sumut itu menilai kecilnya kenaikan UMP menjadi bentuk ketidakpedulian Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terhadap kaum buruh.
Terlebih, menurutnya, UMP Sumut pada tahun 2021 tidak ada kenaikan.
"Tahun kemarin UMP dan UMK se-Sumut tidak naik, dia (Edy-red) mengatakan prihatin, sekarang giliran buruh sudah susah karena tidak naik gajinya, malah tetap mengabaikan tuntutan buruh," kesalnya.
Bahkan, kata Willy, sudah banyak buruh yang bekerja sampingan seperti menjadi tukang becak, driver ojek online, dan kerja serabutan lainnya.
"Buruh itu sudah gali lubang tutup lubang karena gajinya tidak cukup untuk makan dan membiayai kehidupannya," ujar Willy.
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (FSPMI) protes dengan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Sumut yang hanya sebesar Rp 23.186 atau 0,93 persen
- Temui Pj Gubernur, Aliansi Buruh Menyuarakan UMP Aceh 2025 Naik jadi Rp 4 juta Per Bulan
- Pemimpin Paling Berpihak ke Industri SKT, Khofifah Tuai Dukungan Ribuan Buruh Ngawi
- Tangis Buruh Sritex Pecah Seusai Wamenaker Immanuel Ebenezer Memastikan Tidak Ada PHK
- Francine Minta Semua Pihak Kedepankan Dialog soal Tuntutan Kenaikan Upah Buruh
- Menaker Yassierli Ajak Serikat Pekerja Terus Bangun Hubungan Industrial yang Harmonis
- Resmi Jabat Menaker yang Baru, Yassierli Sebut Ketenagakerjaan Bukan Hanya Soal Buruh