Burung Besi Dikalahkan Burung
Sabtu, 17 Januari 2009 – 09:19 WIB
WASHINGTON - Kendati ukurannya jauh lebih besar dan sarat teknologi mutakhir, pesawat kerap harus mengakui keunggulan burung. Insiden yang menimpa US Airways Kamis (15/1) menjadi salah satu bukti. Bagi Chairman Komite Keselamatan Air Line Pilots Association Rory Kay, serangan burung menjadi masalah pelik yang sukar diselesaikan dalam dunia penerbangan. "Pesawat komersial, seperti milik US Airways, paling berisiko mengalami serangan burung saat take-off dan mendarat. Sebab, saat itulah pesawat terbang rendah," terang pilot senior yang sudah 34 tahun menerbangkan Boeing 767.
"Serangan burung selalu terjadi dari waktu ke waktu," kata Jubir Administrasi Aviasi Federal (FAA) Diane Spitaliere seperti dikutip Associated Press kemarin (16/1). Dia menambahkan, serangan semacam itu lebih sering terjadi pada penerbangan umum dengan pesawat lebih kecil. Tapi, meski berpeluang lebih kecil, penerbangan komersial dengan ukuran pesawat besar pun tidak luput dari serangan burung.
Baca Juga:
FAA mencatat, sedikitnya ada 80.000 kecelakaan udara akibat serangan burung dalam kurun waktu 1999-2007. Itu berdasar laporan yang masuk ke menara kontrol lalu lintas udara. Seluruhnya melibatkan pesawat nonmiliter. "Setidaknya, satu di antara 10 ribu penerbangan celaka akibat serangan burung," ujar Spitaliere merujuk pada data FAA dan Departemen Agrikultur Amerika Serikat (AS).
Baca Juga:
WASHINGTON - Kendati ukurannya jauh lebih besar dan sarat teknologi mutakhir, pesawat kerap harus mengakui keunggulan burung. Insiden yang menimpa
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29