Burung Kacer Seludupan dari Malaysia Mati Satu Per Satu, Flu Burung?
jpnn.com, BATAM - Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Batam tidak tahu menahu tentang keberadaan burung hasil tangkapan Bea Cukai Batam beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Karantina sempat mendapat sekitar 300 ekor burung untuk dilakukan uji PCR AI dan bedah bangkai.
Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam Suryo Irianto menjelaskan, Jumat (21/7) lalu ada informasi dari Bea Cukai tentang penahanan 4.280 ekor burung jenis kacer.
Burung tersebut berasal dari Malaysia dan dibawa menggunakan 214 keranjang. Masing-masing keranjang berisi 20 ekor burung.
"Pada hari itu juga, Bea Cukai meminta untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan burung tersebut. Positif atau tidaknya terjangkit flu burung," terang Suryo kepada wartawan, Senin (31/7).
Dijelaskan Suryo, untuk melakukan tes laboratorium pihaknya mengambil 200 ekor burung hidup untuk dilakukan tes PCR AI. Kemudian mengambil 100 ekor burung yang sudah mati untuk uji nekropsi (bedah bangkai). Bedah bangkai dilakukan karena banyaknya burung yang mati.
"Hasil uji keduanya negatif. Jadi seluruh burung itu negatif terjangkit flu burung," imbuhnya.
Menurut dia, banyaknya burung yang mati diduga stres karena menumpuk dalam satu keranjang atau kekurangan oksigen. Ditambah dengan kondisi cuaca yang berbeda.
Balai Karantina Pertanian Kelas 1 Batam tidak tahu menahu tentang keberadaan burung hasil tangkapan Bea Cukai Batam beberapa waktu lalu.
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Malaysia vs Singapura: Auman Terakhir Harimau Malaya?
- Piala AFF 2024: Thailand Menikung Singapura, Malaysia Terancam
- Piala AFF 2024 Masih Berlangsung, Timnas Malaysia Umumkan Pelatih Baru
- Semifinal BWF World Tour Finals 2024: Ganda Campuran China dan Malaysia Saling Sikut