Bus Antikorupsi Kembali Beroperasi, Firli: Simbol Hadirnya KPK di Tengah Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengoperasikan kembali bus antikorupsi setelah tiga tahun vakum.
Bus Antikorupsi milik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun ini akan kembali melaju ke pulau Sumatra dan Jawa.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan Bus Antikorupsi KPK adalah bagian dari upaya KPK memberantas korupsi dengan cara membangun perilaku dan budaya antikorupsi melalui pendidikan antikorupsi dan pencegahan korupsi melalui perbaikan sistem disertai dengan penindakan. Ketiganya membentuk Trisula Pemberantasan Korupsi yang menjadi strategi KPK.
“Pemberantasan korupsi ini tentu tidak mudah, dibutuhkan strategi yang masif dan strategis,” kata Firli Bahuri, Rabu (7/9) saat meluncurkan Roadshow Bus KPK 2022 di Gedung KPK.
Menurut Firli, menghadirkan KPK melalui ikon bus di tengah masyarakat diharapkan dapat menjembatani proses edukasi dan kampanye tentang nilai-nilai antikorupsi yang digemakan KPK kepada masyarakat umum.
Mengusung tema “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi”, Bus Antikorupsi menjadi simbolisasi hadirnya KPK di tengah masyarakat, dalam upaya dan semangat pemberantasan korupsi yang tak kunjung henti.
Bus Antikorupsi KPK ini akan menjelajahi sembila kota tempat persinggahan. Angka sembilan itu sesuai dengan nilai antikorupsi tersebut yaitu Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.
Sembilan kota itu ada Palembang-Prabumulih-Kayu Agung (Sumatera Selatan), Metro-Bandar Lampung- Kalianda (Lampung), dan Serang- Cilegon-Tangerang Selatan (Banten).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengoperasikan kembali bus antikorupsi setelah tiga tahun vakum.
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Hmm, OTT di Bengkulu Diduga Terkait dengan Pungutan buat Pilkada
- Periksa Cagub Bengkulu Menjelang Masa Tenang, KPK Disebut Terima Orderan
- KPK Gelar OTT di Bengkulu, 7 Orang Diamankan
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden