Bus Bukan
Oleh: Dahlan Iskan
Wilayah pedalaman di Tiongkok memang punya kiat sendiri-sendiri untuk memajukan ekonomi.
Saya sering ke daerah tetangga Zhuzhou. Si kabupaten tetangga itu punya kiat yang tak terbayangkan oleh para bupati di Indonesia.
Dia sadar kabupatennya jauh sekali dari pelabuhan. Jauh dari Shanghai. Jauh dari Shenzhen. Jauh dari Hong Kong. Daerah itu nun di pedalaman. Tidak mungkin ada investor yang mau tanam modal di situ.
Ternyata ada. Banyak. Dari banyak negara. Salah satunya dari Indonesia. Tentu saya kenal baik dengannya.
Saya pun bertanya: mengapa mau bikin pabrik di daerah sepedalaman itu. Bagaimana dia bisa ekspor ke Indonesia.
Bukankah harus mengangkut produknya pakai truk ribuan kilometer ke arah pelabuhan internasional? Atau harus diangkut pakai kereta api selama dua hari ke pelabuhan yang mana pun?
Inilah jawabnya: pemda kabupaten setempat menanggung biaya transportasi barangnya dari stasiun kereta api terdekat ke pelabuhan nun jauh di pantai.
Dan itu bukan hanya janji. Sudah jalan. Pabriknya sudah beroperasi. Sudah ekspor ke Indonesia. Barang dari pabriknya yang di Tiongkok itu jadi bahan baku untuk pabriknya yang di Indonesia.