Bus Kurnia

Oleh: Dahlan Iskan

Bus Kurnia
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Soal tarif ia ikut saja gaya pemerintah: mengumumkan kenaikan tarifnya mendadak. Lima jam setelah pemerintah menaikkan harga BBM Siliwangi langsung ikut.

Inilah kenaikan tarif bus tercepat. Siang masih tarif lama sore sudah tarif baru: Pekanbaru-Blitar Rp 740.000.

Apa pun perubahan di dunia ini Kurnia akan tetap menjadi pengusaha bus. Gen di darahnya adalah gen angkutan bus.

Bapaknyalah yang mendirikan SAN. Di Bengkulu. Ayah Kurnia orang Bengkulu. Keturunan Pariaman.

Sang ayah, saat muda, seorang sopir. Pegawai pemda. Ia sopir pejabat pemerintah di Bengkulu.

Akan tetapi ia orang Minang.

Ia pilih berhenti. Ia menyukai mesin mobil. Ia bisa memperbaiki kerusakan apa pun. Maka, daripada berhenti, ia dipindah ke bagian perbengkelen di pemda. Zaman itu semua pemda punya bengkel mobil sendiri.

Ia jadi kepala bengkel.

Bus Siliwangi pun tidak disentuh preman. Kurnia menjaga perusahaan itu sebagai generasi kedua. Perubahan demi perubahan ia lakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News