Bus Pariwisata Celaka di Jalur Pantura Jatim

Bus Pariwisata Celaka di Jalur Pantura Jatim
Bus Pariwisata Celaka di Jalur Pantura Jatim
Menurut Slamet, saat tabrakan itu kecepatan busnya sengaja dikurangi karena dari arah depan dilihat ada iring-iringan bus akan menyalip truk yang ada didepannya. "Bus pertama berhasil menyalip truk, bus yang kedua mengikuti dan langsung menabrak bus yang saya sopiri ini," ungkapnya.

     

Bus PO Trans Utama yang telah menabrak bus PO Ardiansyah ini kecepatannya cukup tinggi. Saking banternya, benturan cukup kurang hingga bagian depan dari kedua bus hancur. Tiga korban yang meninggal, terhimpit oleh kursi dan bodi bus yang hancur. Slamet terpental dari kursi sopir dan jatuh ke jalan aspal. "Tubuh saya penuh dengan kaca," terang Slamet Sugianto pada Jawa Pos Radar Banyuwangi kemarin.

     

Bus PO Trans Utama dikemudikan oleh Anan, sopir cadangan yang menggantikan Alit. Anan memegang kemudi setelah Alit makan di RM Bromo, Probolinggo.

"Pak  Alit saat kejadian tidur di belakang, sekarang terluka dan dirawat di RS Yasmin. Kita sedang mencari Anan yang nyopir bus," uajr Amran Adnani, 47, salah satu guru SMA Bina Warga, Palembang, Sumatera Selatan.

BANYUWANGI  - Jelang pergantian tahun,  jalan raya pantai utara (pantura) mulai menelan korban. Dini hari kemarin (30/12), dua bus pariwisata

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News