Bus Rombongan Pemudik Terbakar

jpnn.com - CIREBON - AKIBAT korsleting listrik pada mesin, sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan pemudik terbakar. Bus berpelat nomor B 7234 IS tujuan Depok–Jepara tersebut, terbakar ketika sedang melaju di jalur pantura Desa Sukahaji, Kecamatan Patrol, Cirebon, Jawa Barat,  Senin (5/8).

Beruntung kobaran api pada mesin bus yang dikemudikan Eman (40) warga Wadas, Karawang itu berhasil dipadamkan, sehingga seluruh penumpangnya selamat. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30, saat bus tersebut melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Sesampainya di lokasi kejadian, sejumlah penumpang kaget ketika melihat ada asap di bawah jok.

“Tiba–tiba ada asap di bawah kursi. Karena penasaran, kemudian saya melihat lagi ke bawah dan ternyata kepulan asap tersebut berasal dari mesin yang berada di belakang kendaraan. Saat itu juga, saya beserta penumpang lainnya yang mengetahui ada asap langsung memberitahukan ke sopir dan kernetnya,” ujar Arif (37), salah seorang penumpang.

Setelah diberitahu, sang sopir bus kemudian menghentikan kendaraannya. “Sebelum dikasih tahu penumpang, dari kaca spion saya juga sempat melihat ada asap di belakang mobil. Bersamaan dengan pemberitahuan dari penumpang, saat itu juga saya menghentikan mobil,” kata Eman.

Kebakaran tersebut tidak saja membuat seluruh penumpang dan awak bus panik, namun warga sekitar lokasi kejadian dan pengendara lain yang tengah melintas ikut panik.

Menurut Eman, bus yang dikemudikannya itu baru saja berangkat setelah sebelumnya mampir untuk makan dan isitirahat di sebuah rumah makan, sekitar 4 kilometer dari lokasi kejadian.   

Saat itu juga warga beramai–ramai berusaha memadamkan api. Sementara awak bus memutuskan jaringan kabel listrik kendaraan. Tidak beberapa lama kobaran api yang membakar mesin berhasil dipadamkan.

“Untungnya dekat dengan sungai, sehingga kami bisa dengan cepat mengambil air untuk memadamkan api. Kami panik setelah melihat ada mobil kebakar, karena lokasinya dekat dengan perumahan warga dan banyak kendaraan mudik yang melintas,” ujar Santo, warga setempat.