Bus Trans Patriot Berbayar, Penumpang Terus Berkurang
jpnn.com, BEKASI - Direktur Utama Perusahaan Daerah Mitra Patriot (PDMP) Tubagus Suhendra, mengatakan, sejak tarif bus Trans Patriot diberlakukan sebesar Rp 4.000, pihaknya belum dapat memenuhi standar penumpang sesuai yang ditargetkan.
Meski begitu, tarif Rp4.000 walaupun lebih mahal Rp500 dari Bus Trans Jakarta, dinilai bukan menjadi persoalan lantaran besaran tiket tersebut sudah disubsidi, sehingga lebih murah ketimbang moda transportasi massal lain.
“Nilai segitu tuh masih jauh murah daripada naik angkutan umum, kan jauh dekat satu trip untuk perjalanan Rp4.000. Hanya memang sekarang masih terjadi penurunan dari pengguna,” kata Suhendra beberapa waktu lalu.
Padahal pihaknya menargetkan untuk satu kali trip satu unit Bus Trans Patriot bisa mengangkut 80 orang. Bila dijumlah dalam sehari dengan sembilan armada yang ada maka penumpang yang naik mencapai 3.600 orang.
Dia melihat perbedaan jumlah penumpang saat tarif masih gratis. Walaupun sama-sama belum sesuai target, saat gratis penumpang lebih banyak.
“Sekarang tarif berlaku untuk satu trip, satu bus masih di bawah 20 penumpang. Berbeda saat gratis angkanya nyaris 1.800 untuk semua armada dalam sehari,” bebernya.
Setelah hampir dua pekan tarif diberlakukan, pihaknya terus menggenjot agar masyarakat dapat mempergunakan Trans Patriot.
Menurutnya, memang tidak mudah mengalihkan moda transportasi yang biasa dipergunakan masyarakat, namun hal itu harus diubah untuk kebaikan berlalu lintas di jalur kota kedepannya.
Sekarang tarif berlaku untuk satu trip, satu bus trans patriot masih di bawah 20 penumpang. Berbeda saat gratis angkanya nyaris 1.800 untuk semua armada dalam sehari.
- El Rumi Soroti Masalah Jakarta, Mulai Kabel Berantakan hingga Banjir
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Antisipasi Kemacetan, Warga Minta Polisi Siaga di Simpang OPI
- Antisipasi Kemacetan saat Nataru, Gapasdap Minta Pemerintah Tambah Dermaga di Merak-Bakauheni
- Macet Parah Terjadi di Jalan Soetta Bandung, Ternyata Ini Penyebabnya