Busway Masih Rawan Pelecehan

Busway Masih Rawan Pelecehan
Busway Masih Rawan Pelecehan
BADAN  Layanan Umum (BLU) Transjakarta telah melakukan sosialisasi penerapan area khusus wanita di dalam bus sejak Senin (12/12) lalu. Namun, penerapannya di lapangan masih banyak penumpang yang tidak tahu. Untuk semakin menyadarkan para penumpang, di tiap halte dan bus bahkan dipasang stiker-stiker yang mengingatkan agar penumpang perempuan mengambil tempat di depan dan laki-laki mengambil tempat di belakang. Para petugas on board pun juga mengarahkan semua penumpang perempuan agar menempati posisi depan dari bagian bus.

Pantauan INDOPOS hal itu tidak terjadi di halte Blok M. Pria dan wanita menunggu kedatangan bus tetap di satu tempat. Bahkan tidak ada petugas yang mengarahkan aturan tersebut."Masih sama saja seperti sebelum-sebelumnya, nggak ada yang mengarahkan kalau perempuan didepan atau bagaimana," ujar Fifi, salah satu penumpang, Kemarin (15/12).

Senin lalu pihak BLU melakukan aturan ini berdasarkan survei wawancara kepada penumpang wanita yang sekitar 90 persen menyatakan setuju adanya bus khusus wanita mengingat semakin banyaknya kasus pelecehan seksual.

Tak hanya itu, penumpang Transjakarta juga mengeluhkan layanan bus rapid transit (BRT)  yang sudah ada sejak Januari 2004 itu. Setelah berjalan tujuh tahun, kualitas pelayanan bus terus menurun. Padahal, jika melihat dari jumlah peminatnya yang mencapai ratusan ribu penumpang per hari, harusnya armada ini justru berkembang lebih baik.

 

BADAN  Layanan Umum (BLU) Transjakarta telah melakukan sosialisasi penerapan area khusus wanita di dalam bus sejak Senin (12/12) lalu. Namun,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News