Buta Huruf di Kalbar Masih Tinggi
Rabu, 14 Desember 2011 – 10:59 WIB
PONTIANAK - Belum semua masyarakat Kalimantan Barat melek huruf. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah penyandang buta aksara di provinsi ini mencapai 140.654 orang yang tersebar di 14 kabupaten/kota. Menurut Kepala Bidang Pendidikan Nonformal dan Informal, Misbah, penyandang buta aksara tersebut rata-rata berusia 45 tahun ke atas. Di samping itu, gubernur juga telah mengeluarkan surat edaran di tahun 2010 yang isinya meminta agar para bupati dan wali kota segera melaksanakan program percepatan wajib belajar dan pemberantasan buta aksara guna mencapai target 5 persen di akhir 2010. “Ternyata, di tahun 2010, target itu sudah tercapai. Bahkan, kita lebih kecil dari 5 persen,” jelasnya.
“Kalau untuk usia 15-24 tahun, buta aksara kita sudah tuntas,” katanya didampingi Kepala Biro Humas dan Protokoler Sekretariat Daerah Kalbar, M Ridwan, Selasa (13/12). Misbah juga menyebutkan, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, angka buta aksara di Kalbar relatif kecil yaitu hanya sekira 3,7 persen. Angka itu sudah lebih rendah dari target capaian nasional yang dipatok 5 persen.
Baca Juga:
Menurut Misbah, pemprov sangat konsen dalam berupaya menuntaskan buta aksara. Berbagai kebijakan telah diambil, di antaranya dengan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk program pendidikan calistung (baca tulis dan hitung) melalui lembaga nonformal. Dalam APBD 2011, pemprov menganggarkan dana sejumlah Rp2,1 miliar untuk penuntasan buta aksara.
Baca Juga:
PONTIANAK - Belum semua masyarakat Kalimantan Barat melek huruf. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, jumlah penyandang buta aksara di provinsi ini
BERITA TERKAIT
- Status Masih Waspada, Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan 1.000 Meter
- Wanita Kasir Diskotek Hilang dalam Musibah Kebakaran di Glodok Plaza
- Sesal Bupati Blora Soal Bentrokan PP vs GRIB Jaya: Kami Ingin Aman & Kondusif
- Ada Demo Honorer, Pak Kaban: Yakinlah, Semua jadi PPPK Paruh Waktu
- Perjanjian Blora Akhiri Bentrokan PP vs GRIB Jaya
- BPBD Riau Tak Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Kampar, Ini Alasannya