Butet Manurung Berbagi Pengalaman di OSKM ITB, Seru!
Guru yang mengajar di Sokola harus tinggal minimal dua tahun di alam, mengajar menggunakan bahasa lokal.
“Sebelum datang ke suatu daerah kita harus menentukan mindset terlebih dahulu, ingin menjadi guru, belagu, pahlawan, atau ingin menjadi murid dan belajar,” kata Butet.
Salah satu sasaran Sokola adalah mengajarkan baca tulis kepada masyarakat adat agar mereka tidak lagi buta huruf.
“Pendidikan yang kita punya itu seharusnya melengkapi, bukan menggusur pengetahuan yang sudah ada,” tutur Butet dalam video mengenai Sokola yang diputarkan.
Butet juga menjelaskan, beberapa masyarakat adat tidak bisa menyebut huruf tertentu.
“Huruf alfabet kan datangnya dari barat, bukan lidah asli kita. Jika ada masyarakat adat yang tidak bisa mengucapkan beberapa huruf tertentu, kami menganggapnya sebagai keunikan."
“Kami perlahan mengajarkan dari belajar huruf, literasi terapan, sampai akhirnya masyarakat memiliki ‘guru-guru sendiri’ (dalam kata lain mandiri). Jika sudah tercapai, kami akan pergi.”
Talkshow 'Pendidikan yang Berkebudayaan' OSKM ITB 2021 dengan pembicara Butet Manurung dapat disaksikan melalui kanal youTube OSKM ITB.
Butet Manurung berbagai pengalaman terjun langsung ke pedalaman memberi pendidikan bagi masyarakat adat di OSKM ITB, seru!
- Belasan Ketum Kadin Daerah Gugat Pelaksanaan Munaslub 2024
- Menag Dikirimi Sejumlah Barang Berharga oleh Orang Misterius
- Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Keterangan Siapa yang Benar?
- Usut Kasus Investasi Fiktif, KPK Panggil Petinggi PT. Insight Investmen Management dan PT Taspen
- Wayan Sudirta Soroti Sejumlah Persoalan di Institusi Polri Termasuk Kasus Penembakan Anggota Paskibraka di Semarang
- Aktif Dorong Reformasi Keuangan, Misbakhun Raih Penghargaan