Butuh Banyak IPO untuk Capital Inflow
Kamis, 10 November 2011 – 02:48 WIB
Di data perdagangan BEI, tercatat hingga akhir kuartal III/2011 asing masih melakukan pembelian bersih sebesar Rp15,6 triliun. Jumlah tersebut turun dari?net buy?asing pada semester I/2011 yang mencapai Rp 21,37 triliun. Selama periode Juli "September 2011, asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) hingga Rp1,6 triliun.
Pengamat Ekonomi, Anggito Abimanyu, mengatakan hal yang sama. Menurutnya, IPO harus lebih banyak lagi baik dari BUMN maupun korporasi agar capital inflow di pasar modal segera tertanam di sektor riil. "Ketika dana itu masuk ke perusahaan tercatat melalui pasar modal, bisa segera digunakan untuk ekspansi ke sektor riil oleh masing-masing korporasi," terangnya.
Pasar modal Indonesia, menurutnya, relatif kecil. Peningkatan jumlah emiten dinilai sangat penting agar dana investasi tidak banyak mampir di tempat yang sama. "Jangan sampai itu-itu saja yang diperdagangkan nanti malah terjadi bubble," ucapnya.
Direktur Utama BEI, Ito Warsito, mengatakan ada tiga pihak yang dituju untuk melantai di bursa yaitu perusahaan BUMN, pengelola Sumber Daya Alam Indonesia, dan debitur besar perbankan yang belum go public.