Butuh Dana Besar, Menteri Desa Berharap Disetujui di APBN-P
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengaku butuh anggaran lumayan besar untuk menjalankan 9 program Nawakerja yang sudag dirancang sepanjang tahun 2015 mendatang. Karena itu, Marwan meminta ada tambahan anggaran dalam APBN Perubahan tahun depan.
Ini disampaikannya dalam acara ramah tamah dengan media sebelum membuka workshop dan seminar bertajuk Program Percepatan Pembangunan Kawasan Desa Terpadu, di Kantor Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kalibata, Selasa (25/11).
Dalam kesempatan itu Marwan mengaku sudah menyusun struktur baru kementerian yang dia pimpin sebagai konsekuensi perubahan nomenklatur. Begitu juga dengan revisi anggaran dan penambahan poin-poin dalam program Nawakerja. Seperti peningkatan desa yang menjadi pilot projek desa terintegrasi online dari 3.500 menjadi 5.000 desa.
"Sudah kami laporkan kepada presiden dan Bappenas. Tentu ada peningkatan anggaran. Kunci anggaran di Bappenas dan Keuangan, tentu kita berharap ini disetujui," kata Marwan.
Selain bicara program, mantan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu juga menyampaikan dengan struktur kementerian baru, pihaknya masih butuh sosialisasi kepada masyarakat. Apalagi banyak yang masih salah menyebut nama kementeriannya.
"Ada yang masih bilang Menteri PDT dan Transmigrasi. Seharusnya sesuai nomenklaturnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Strukturnya sekarang masih tumpang tindih. Ini resiko perubahan nomenklatur dan sedang kita benahi," jelasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengaku butuh anggaran lumayan besar untuk menjalankan 9 program
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan