Catatan Ketua MPR RI
Butuh Halauan Negara untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045
Oleh: Bambang Soesatyo
Hingga berakhirnya masa bhakti di penghujung tahun 2024, Presiden Jokowi dan kabinetnya diyakini tidak akan mengubah kebijakan dan program hilirisasi.
Pertanyaannya adalah bagaimana dengan politik dan kebijakan pembangunan pemerintah baru nantinya? Berharap saja bahwa program hilirisasi untuk mewujudkan profil Indonesia Emas 2045 dilanjutkan.
Namun, ada yang pasti bahwa kebijakan menghentikan ekspor bahan mentah beberapa komoditas sumber daya mineral itu menyimpan banyak godaan.
Sejumlah negara yang sebelumnya menikmati hasil besar berkat ekspor nikel atau bauksit dari Indonesia tentu akan melakukan pendekatan baru kepada pemerintah baru di Indonesia setelah berakhirnya masa bhakti Presiden Jokowi.
Sangat mungkin bahwa pemerintahan baru nantinya akan dirayu dan didorong untuk membuka kembali kran ekspor bahan mentah nikel dan bauksit.
Itu sebabnya, dan juga sangat beralasan ketika dalam sebuah kesempatan Presiden Jokowi pernah mengemukakan harapannya agar penghentian ekspor bahan mentah nikel dan bauksit dipertahankan dan dilanjutkan oleh sosok presiden yang akan menggantikannya kelak.
Politik dan kebijakan pembangunan pemerintahan baru nanti hendaknya tetap berorientasi pada kepentingan strategis negara-bangsa, khususnya mewujudkan profil Indonesia Emas 2045.
Target dan peta Jalan Indonesia Emas 2045 adalah intisari dari halauan negara untuk lebih dari dua dekade ke depan.
Kehendak mewujudkan profil Indonesia Emas 2045 itu layak dipayungi dengan PPHN sebagai cerminan dari kesepakatan seluruh elemen bangsa
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala