Butuh Jaga Emosi Tetap Stabil

Butuh Jaga Emosi Tetap Stabil
Butuh Jaga Emosi Tetap Stabil
Dia menyebut, dorongan seksual tak terbendung seperti itu acap berbuntut menjadi tindak kejahatan. "Pasti ada hubungannya dengan tingkat kemampuan seseorang untuk bersosialiasi. Apa yang dia mau, dia inginkan saat itu juga. Dia (merasa) punya kekuasaan untuk (mendapatkan) itu," ungkap direktur klinik di Institut Pemulihan Penyakit Seksual (SRI), Los Angeles. "Ini selalu ada kaitan dengan kekuasaan dan status sosial," lanjutnya. 

Persimpangan antara seks dan kekuasaan paling mutakhir terjadi di AS sepekan lalu. Itu terjadi saat bintang film dan mantan Gubernur California Arnold Schwarzeneger mengaku sebagai ayah dari anak yang dilahirkan seorang stafnya. Akibatnya, skandal itu memicu karamnya biduk rumah tangganya dengan Maria Shriver, anggota dinasti keluarga Kennedy, yang sudah berlangsung selama 25 tahun.

O"Hara menggambarkan bahwa pecandu seks dan orang yang suka memaksa secara seksual sebagai dua kelompok berbeda. Tetapi., kebiasaan disfungsional mereka sering tertukar. Menurut O"Hara, kecanduan seks hanya berbahaya untuk penderitanya. Sementara itu, pemaksaan seksual bisa berakibat buruk kepada orang lain. 

Robert Weiss, ahli penyimpangan seksual, punya analisis. Menurut dia, sebagian laki-laki yang berada dalam lingkaran kekuasaan condong suka melakukan penyimpangan seksual. "Pria berkuasa biasanya stres berat karena pekerjaannya. Mereka butuh agar emosi mereka tetap stabil," jelasnya.     "Ketagihan seks telah mempengaruhi sejumlah selebriti dunia dan politisi yang seringkali menjadi sorotan televisi," terangnya menunjuk pada Bill Clinton dan Tiger Woods.

DAFTAR itu saat ini bertambah panjang. Ada nama mantan Presiden AS Bill Clinton, mantan Gubernur California Arnold Schwarzeneger, mantan senator

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News