Butuh Ketegasan Kontroversi Pemilih Fiktif
Jumat, 25 Mei 2012 – 02:45 WIB
Apabila KPU selaku wasit dalam pesta demokrasi tidak berani memutuskan sepihak, bisa melibatkan seluruh parpol. Apalagi terdapat parpol yang melaksanakan protes atas daftar pemilih yang ada. Begitupun dengan parpol yang diam saja. “Polemik yang ada saat ini tidak ada gunanya. Kalau ada pihak yang memaksakan, bukan demokrasi namanya. Itu namanya intimidasi. Sekarang ini belum ada pegangan,” tukas Arbi.
Seperti diketahui, belakangan ini sejumlah parpol seperti PKS, PDI Perjuangan, Golkar, PPP, dan Gerindra tengah gencar melakukan aksi protes terhadap daftar pemilih sementara (DPS). Sebab ditemukan banyak data pemilih fiktif. Terdapat nama satu orang yang memiliki nomor induk kependudukan (NIK) ganda. Sementara Partai Demokrat selaku pemenang nomor urut satu dalam Pemilu Legislatif 2009 silam, justru memilih untuk bersikap diam atas carut-marut data pemilih. (rul)
CARUT-marutnya daftar pemilih dalam Pilkada DKI 2012 dinilai akibat ketidaktegasan dalam menetapkan metode yang digunakan. Sebab diperlukan ketegasan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ridwan Kamil Sindir Pramono di Panggung Debat, Bawa-bawa Anies dan PDIP
- Kaesang Kampanyekan Pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo di Kalimantan Tengah
- Debat Sengit soal Pemindahan Balai Kota, Pramono Sindir Ridwan Kamil Soal Imajinasi
- Aktivis Ini Ajak Warga Jangan Tertipu Amplop di Pilkada Sumut, Lalu Singgung Keluarga Jokowi
- Relawan Teman Pramono Gelar Nobar Debat Ketiga, Hadir Ratusan Milenial dan Gen Z
- 15.000 Anak Abah Bakal Ikut Apel Akbar Pemenangan Pram-Rano