Butuh Ongkos Ikut Upacara 17 Agustus, Catut Nama Wali Kota
jpnn.com, BANJARBARU - Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani ketiban sial. Dia menjadi korban pencatutan nama.
Modus yang digunakan pelaku sangat klasik. Yakni, mengaku sebagai orang suruhan Nadjmi.
"Bukti rekaman teleponnya ada, dari logatnya sih bukan orang Banjar. Dia mencatut nama saya dengan mengaku-ngaku sebagai ajudan wali kota," kata Nadjmi, Rabu (16/8).
Pelaku sudah menelepon banyak orang dan sudah bergerak beberapa hari terakhir.
Kebanyakan perusahaan dan pengusaha yang dikenal sebagai mitra pemko dan dekat dengan wali kota.
Dia mengatakan, pelaku mengaku sedang kepepet dan butuh uang untuk ongkos mengikuti upacara 17 Agustus di Lapangan Murjani.
"Insyaallah, seorang Nadjmi Adhani mustahil berperilaku seperti itu. Kalau ada yang mendengar permintaan seperti itu, dipastikan itu bukan saya," imbuhnya.
Dia meminta koleganya berhati-hati jika menerima panggilan telepon serupa. "Abaikan saja kalau ada," tegasnya.
Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani ketiban sial. Dia menjadi korban pencatutan nama.
- Istana Sebut Upacara 17 Agustus di IKN Diprioritaskan untuk Masyarakat Lokal
- Istana Garuda
- Upacara HUT ke-79 RI di IKN Bakal Torehkan Sejarah Bagi Kalimantan Timur
- Tangan Dingin Basuki Menjamin Kesuksesan Agustusan Perdana di IKN
- Istana Gelar Upacara 17 Agustus Terbuka, Tetapi Pendaftaran untuk Masyarakat Sudah Ditutup
- Aksi prajurit TNI AU Saat Bermanuver Rendah di Atas Istana