Butuh Rp 1,8 Triliun, Gedung Baru DPR Segera Dibangun

Butuh Rp 1,8 Triliun, Gedung Baru DPR Segera Dibangun
Butuh Rp 1,8 Triliun, Gedung Baru DPR Segera Dibangun
“Saat saya dulu sebagai Ketua Badan Anggaran DPR, saya harus pinjam ruang tamu pimpinan DPR untuk menerima tamu Ketua Badan Anggaran DPR Korea Selatan. Ini semata untuk citra DPR, karena kalau saya terima di ruangan saya, tidak representatif,” kata Harry.

Tentang ruang kerja anggota DPR saat ini, lanjut Harry, luasnya hanya sekitar 36 M2 atau jauh lebih kecil dibandingkan ruang kerja seorang Dirjen yang mencapai 100 M2 atau ruang kerja menteri yang luasnya 400 M2. Karena itu, nantinya luas ruang kerja anggota DPR 120 M2 dengan rincian 60 M2 untuk ruang kerja anggota. Sementara sisanya untuk ruang kerja satu sekretaris pribadi dan empat staf ahli.

Pembangunan gedung baru ini akan menelan biaya keseluruhan sekitar Rp1,8 triliun, yang dibiayai APBN tahun anggaran 2010, 2011, dan 2012. "Untuk tahun anggaran 2010 ini, dibutuhkan sekitar Rp250 miliar guna pekerjaan struktur tahap I, pekerjaan konsultan perencana tahap I, pekerjaan konsultan MK tahap I, dan pengelola kegiatan atau administrasi proyek," jelas Harry.

Hal yang sama juga dikemukakan Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) Pius Lustrilanang. Politisi dari Gerindra itu mengatakan, dewan membutuhkan ruang kerja dan rapat yang representatif. “Semua perencanaan, prosedur, dan juga anggaran sudah siap. Yang penting hal itu sudah masuk rencana strategis (Renstra) DPR ke depan. Jadi, semua dasar pemikiran dan alasan pembangunan sudah selesai. Sekarang tinggal pembangunannnya yang merupakan tugas dari Kesetjenan DPR,” ujar Pius.

JAKARTA - Mantan Ketua BAdan Anggaran DPR yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi XI bidang Keuangan, Harry Azhar Aziz, menyatakan pembangunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News