Butuh Rp 200 Juta per Hari demi Makan Pengungsi Gunung Agung
.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengungkapkan, dana untuk membiayai kebutuhan makan bagi pengungsi Gunung Agung di Bali mencapai Rp 200 juta per hari. Sebab, jumlah pengungsi sudah mencapai lebih dari 134 ribu jiwa di berbagai lokasi pengungsian.
"Ini (jumlah pengungsi Gunung Agung, red) kan sudah mencapai lebih dari 100 ribu pengungsi. Laporan biaya makan itu perhari bisa Rp 200 juta," ujar Tjahjo di Jakarta, Jumat (29/9).
Untuk membiayai kebutuhan itu, kata Tjahjo, Pemerintah Provinsi Bali bisa menggunakan alokasi belanja tidak terduga (BTT) dalam anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Kebijakan itu sudah diatur dalam Permendagri Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
Merujuk Permendagri itu, alokasi BTT untuk mendanai kebutuhan pemda yang sifatnya tidak biasa dan diharapkan tidak berulang. Misalnya, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
"Kemarin dalam rapat terbatas kami telah menyampaikan mengenai Permendagri-nya, boleh mengalihkan anggaran. Kan anggaran itu bukan hanya gunung meletus saja, pra meletusnya itu kan perlu dana. Diperkuat payung hukumnya," ucap Tjahjo.(gir/jpnn)
Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, anggaran untuk membiayaai makanan pengungsi gunung agung bisa diambil dari alokasi belanjat tak terduga dalam APBD.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Mendagri Tito Didampingi Dirjen Bina Adwil Terima Menlu Denmark
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif
- Rayakan Liburan Paskah yang Mewah di The Ritz-Carlton Bali
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter