Butuh USD 200 Juta, CKRA Siap Right Issue
Rabu, 20 Juli 2011 – 13:57 WIB
Perseroan juga mengadakan paparan publik insidentil terkait masalah laporan keuangan 2010 yang memperoleh opini tidak menyatakan pendapat (disclaimer) dari Kantor Akuntan Publik Johan Malonda Mustika dan Rekan. Dalam buku laporan keuangan CKRA 2010 diketahui opini tersebut diberikan karena adanya keraguan atas kelangsungan usaha CKRA yang ditandai dengan tidak terdapat penjualan perusahaan dan anak perusahaan sampai dengan tahun 2011.
Baca Juga:
Malonda dalam laporannya di buku tersebut menyatakan, CKRA dan anak usaha belum melakukan penanaman areal kebunnya, ijin lokasi anak Perusahaan telah habis masa berlakunya dan belum melakukan perpanjangan atas ijin lokasi tersebut. Tidak terdapat jaminan yang nilainya memadai atas investasi jangka pendek di PT Horizon Agro Industry (HAI), berupa Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp 500 miliar.
Selain itu, terdapat juga keraguan realisasi atas uang jaminan HAI dan Anak Perusahaan untuk kegiatan penanaman dan pengembangan perkebunan kelapa sawit sebesar Rp 211,7 miliar, keraguan realisasi piutang pihak hubungan istimewa sebesar Rp 475,68 miliar, serta piutang usaha sebesar Rp 20 miliar, keraguan atas manfaat masa mendatang atas tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 24,3 miliar, dan keraguan biaya untuk pengembangan perkebunan sebesar Rp 9,051 miliar.
Direktur CKRA, Yudhi Asmara Yasmine menyatakan perseroan berencana untuk mengembangkan bidang usaha termasuk dengan diversifikasi usaha atau memasuki bidang usaha yang lain. Pihaknya melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas dan mencari langkah terbaik untuk menghasilkan kinerja yang komprehensif dan berkesinambungan.