Butuh Waktu Lama untuk Melihat Hasilnya
Indonesia Pintar adalah program baru pemerintah. Program ini sangat berbeda dengan bantuan siswa miskin (BSM) yang sasarannya hanya kepada anak miskin yang bersekolah. Indonesia Pintar jangkauannya lebih luas untuk anak dari keluarga rentan miskin dan yang mengikuti program pendidikan nonformal. Anak putus sekolah juga masuk program ini.
Memang, saat ini masih banyak kendala di lapangan seperti sulitnya akses ke bank. Solusinya pemerintah memberikan waktu lebih panjang untuk pengurusan di bank. Misalnya mereka bisa ke bank selesai bekerja di atas jam 2 siang. Solusi lainnya adalah pengambilan menggunakan perwakilan (diambil berkelompok).
Walaupun Kartu Indonesia Pintar (KIP) belum diberikan, namun pemerintah sudah memberikan manfaatnya kepada masyarakat. Sampai saat ini dari 17,9 juta anak yang jadi sasaran, sudah 12 jutaan anak menerima KIP.
Soal program memuliakan guru?
Banyak yang sudah dilakukan Kemendikbud dalam memulyakan guru. Sebelumnya, penghargaan kepada guru melalui pemberiaan penghargaan dan tunjangan guru dari pemerintah. Sekarang, selain tunjangan dan penghargaan dari pemerintah, masyarakat dan dunia usaha diajak berperan serta memuliakan guru dengan memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas khusus untuk guru, seperti guru bisa terbang gratis bersama Garuda dan mendapatkan diskon tiket Garuda maupun kereta api. Ada juga tunjangan profesi guru yang diterima per triwulan. Guru juga diberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi.
Kami sedang memfokuskan pada program guru garis depan. Sebelumnya, penyebaran guru belum merata terutama di daerah 3T (terdepan, terluar, terisolir). Kalaupun ada guru yang ditempatkan di wilayah 3T, masa tugasnya hanya satu sampai dua tahun. Sekarang kami ubah dengan mengirimkan ribuan guru secara bertahap untuk ditempatkan di wilayah 3T dengan masa tugas jangka panjang sebagai guru permanen. Tentu saja ini dibarengi dengan penyiapan insentif khusus termasuk pengangkatan sebagai PNS daerah dan kredit rumah untuk guru garis depan. Yang menggembirakan, terdapat 798 guru menginspirasi di 28 kabupaten wilayah terdepan.
Hal lain yang menurut Anda berhasil dilaksanakan di sektor pendidikan?
Masa orientasi siswa (MOS), ini sangat berbeda dengan era pemerintahan sebelumnya. Dulu, masih banyak perploncoan pada saat MOS. Ironisnya pemerintah baik di pusat maupun daerah cenderung diam dan mendiamkan praktik perploncoan. Sekarang, Mendikbud mengeluarkan SE ke semua sekolah untuk mengantisipasi perploncoan. Selain itu dilakukan inspeksi mendadak untuk melihat pelaksanaan MOS. Kami juga membuat laman khusus laporan pelanggaran MOS untuk ditindaklanjuti Kemendikbud dan Dinas pendidikan Daerah.