Buwas Ditantang Buktikan Soal Fitnah dan Pemalsuan Beras Bulog

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Perum Badan Usaha Logistik (Bulog) Budi Waseso (Buwas) diminta membuktikan ucapannya, bahwa Bulog difitnah dengan modus pemalsuan sehingga beras dinilai jelek dan tak membuat masyakarat tertarik.
Mantan Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan ketidakmampuan menyalurkan beras harusnya berhubungan dengan bagaimana suplainya.
Karena itu dia pun menantang Buwas untuk membuktikan ucapannya yang merasa Bulog difitnah.
"Kalau saya secara pribadi buktikan saja, kalau ada masalah ya tinggal dibuktikan yang mana," kata Sutarto kepada wartawan, Kamis (3/10).
Jadi kata dia, kalau memang merasa difitnah soal kualitas beras jelek, Buwas lebih baik lapor ke penegak hukum agar tak jadi polemik.
"Ya kalau ada yang memfitnah, saya kira beliau tahu persis mestinya diproses hukum saja. Kalau ada yg bermain-main, ya diproses hukum saja. Sehingga tidak jadi polemik," tuturnya.
Sebelumnya, Buwas mengatakan telah menyiapkan 700 ribu ton beras hingga akhir tahun untuk disalurkan melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Namun, Buwas pesimistis target itu bisa terpenuhi karena hingga September baru terealisasi 30 ribu ton.
uwas menyebut Bulog difitnah dengan modus pemalsuan sehingga seakan-akan beras yang dikeluarkan jelek dan membuat masyarakat tidak tertarik.
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Soal Perubahan Kepemimpinan Dewas dan Direksi Perum Bulog, Begini kata Pakar
- HKTI Yakin Kepemimpinan Mayjen Novi Helmy dapat Memacu Kinerja Bulog
- Mayjen Novi Diyakini Bisa Meningkatkan Performa Kinerja Bulog