Buwas Pastikan Kepala BNN Malut Mabuk dan Ditemani Cewek

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso benar-benar geram dengan anak buahnya, Kombes Ely Djamaluddin yang kini memimpin BNN Provinsi Maluku Utara. Sebab, Ely ikut terjaring razia narkoba yang digelar oleh TNI.
Buwas -sapaan beken Budi Waseso- mengatakan, kini BNN memang sudah mengambil alih penanganan atas Ely yang terjaring razia di tempat hiburan malam di Ternate, Sabtu (16/4) malam. Mantan Kabareskrim Polri itu menegaskan, BNN perlu memeriksa Ely karena saat terjaring razia sedang bersama wanita dan ada minuman keras.
"Saat itu didampingi pemandu lagu dan beberapa orang di situ ditemukan ada minuman berakohol. Nah kita lakukan pemeriksaan, setelah itu kita ambil alih (penanganan)," kata Buwas dia di kantor pusat BNN di Cawang, Jakarta Timur, Rabu (20/4).
Ternyata Ely saat diamankan memang sudah dalam kondisi mabuk. Namun, BNN masih perlu memastikan penyebab Ely mabuk. "Untuk mabuk belum dipastikan apa sebab minuman atau mengonsumsi narkoba," tambah alumnus Akademi Kepolisian tahun 1984 ini.
Buwas menduga tidak hanya sekali saja Ely menyambangi klub malam itu. "Mungkin saat itu yang bersangkutan apes," sindirnya.
Sebelumnya dikabarkan, Ely terjaring razia gabungan polisi militer di salah satu tempat hiburan malam di Ternate, Maluku Utara, Sabtu (16/4) lalu. Razia itu digelar oleh Denpom XVI Ternate, Maluku Utara.
Usai dikabarkan terjaring razia itu, Ely lantas menggelar konferensi pers pada Selasa (19/4). Ia mengaku datang lebih awal dengan pakaian nonformal di tempat hiburan itu untuk mengawasi langsung proses razia.(elf/jpg/ara/jpnn)
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso benar-benar geram dengan anak buahnya, Kombes Ely Djamaluddin yang kini memimpin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gus Ipul Yakin DTSEN Bisa Percepat Penurunan Kemiskinan
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- Kubu Ted Sieong Pertanyakan Motif Jaksa Tak Hadirkan Nama-nama Dalam BAP
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Pemerintah Tekankan Kebijakan Kontrol GGL, Cegah Risiko Penyakit Kardiovaskular