Buwas Temui Ahok, Ngapain?
jpnn.com - JAKARTA - Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/5).
Dalam pertemuan itu, pria yang akrab disapa Buwas tersebut melakukan koordinasi terkait penanganan kasus uninterruptible power supply (UPS).
"Saya menghadap Pak Gubernur dalam rangka koordinasi untuk tindak lanjut masalah penanganan UPS. Karena ada beberapa saksi yang harus saya mintai keterangan dari staf-stafnya beliau," kata Budi di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/5).
Menurut Buwas, pemeriksaan terhadap anak buah Ahok dilakukan untuk mempercepat pengusutan kasus UPS yang ditangani Bareskrim Polri. "Jadi saya harus minta izin dulu sama Pak Gubernur," ucapnya.
Buwas menjelaskan, proses pemeriksaan terhadap anak buah Ahok tidak akan dilakukan di kantor Bareskrim. Untuk itu, pihaknya akan mengkoordinasikannya dengan Gubernur dan penyidik.
"Nanti kami dari pihak kepolisian, Bareskrim akan memeriksanya di kantor DKI supaya tidak mengganggu beban pekerjaan," ujar Buwas.
Mantan Kapolda Gorontalo itu tidak mengungkapkan siapa saja anak buah Ahok yang akan diperiksa. Hanya saja, dia menuturkan, pihak yang diperiksa adalah orang-orang yang berkaitan dengan kasus UPS.
Tidak hanya itu, Buwas juga tidak mengungkapkan berapa jumlah anak buah Ahok yang akan diperiksa terkait kasus UPS. "Bisa banyak. Bisa lebih lah," ucapnya saat ditanya apakah hingga lima staf Pemprov DKI yang akan diperiksa.
JAKARTA - Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta, Senin (4/5). Dalam
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS