Buy Akur, Pencipta Lagu Keong Racun yang Tetap Hidup di Kontrakan
Diramal Bakal Kaya Raya, Lagunya Dijiplak di India
Jumat, 13 Agustus 2010 – 08:08 WIB
.jpg)
Boy Akur, sang penulis lagu "Keong Racun". Foto : Ramdhani/Radar Bandung/JPNN
Meski begitu, bukan berarti Kang Abur menolak royalti dari lagu itu. Dia betah tinggal di gang rumah tersebut karena sejumlah musisi besar "lahir" di situ. Di antaranya, Iwan Fals, Doel Sumbang, dan almarhum Mbah Surip. "Saya tidak ingin membuat jarak dengan orang-orang," ujarnya.
Begitu Keong Racun meledak, banyak orang yang meramal Kang Abur akan kaya raya. "Tapi, Allah masih sayang kepada saya. Jadi, saya tetap tinggal di sini," katanya.
Dia mengakui, ada pihak yang mau membeli lagu Keong Racun dengan harga ratusan juta rupiah. Namun, karena belum jodoh, lagu itu dijual kepada Charlie ST12 dengan harga Rp 10 juta saja. "Tapi, copy kontrak lagunya belum kembali sampai saat ini," ujar eks personel grup musik PMR, grup pop dangdut era 90-an yang melejit dengan lagu Neng Ayo Neng, itu.
Awalnya, Kang Abur sering mencipta lagu-lagu country yang pada era 80-an digandrungi kawula muda. Bahkan, album pertama Kang Abur (1982) bergenre musik country bertitel Anak Jin. Setelah kenyang dengan musik koboi, Kang Abur beralih ke musik Sunda pada era 90-an. Saat itu lagu-lagu Sunda memang tengah booming. Salah satu pemicunya adalah kesuksesan album Somse Doel Sumbang yang diteruskan Darso, Nining Mayda, Hetty Kusendang, dan deretan biduan top era 90-an lainnya.
Di tengah maraknya orang membicarakan Jojo-Sinta dengan aksi lipsync lagu Keong Racun, kehidupan Buy Akur, sang pencipta lagu menghebohkan itu, tetap
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif