Buy Back SUN Tenangkan Investor
Selasa, 27 September 2011 – 07:32 WIB
Ia menjelaskan, penggunaan cadangan devisa harus dimanfaatkan untuk pembelian barang-barang impor dan membayar cicilan utang luar negeri. "Kita kan impor beras. Malah garam saja impor kok," lanjutnya.
Baca Juga:
Menurut Fauzi, pembelian kembali SUN dan mewaspadai gerakan rupiah menjadi fokus penting yang menjadi prioritas Bank Indonesia. “Buy back SUN ini tidak secara spesifik bisa meredam krisis global. Namun ada baiknya langkah ini dilakukan. Karena dapat mengurangi beban hutang pemerintah yang saat ini memang lumayan besar, “katanya.
Menurut Fauzi, penguatan fundamental ekonomi adalah cara yang jitu mengantisipasi krisis global. Karena itulah pergerakan rupiah perlu terus dipantau. “Saat ini kurs mata uang yang melemah bukan hanya rupiah. Rata rata negara di Asia juga mengalaminya,”jelasnya.
Yan g penting, kata mantan auditor BPK ini, pemerintah harus berani mengambil beberapa opsi lainnya. “Oleh karena itu pemerintah harus segera menguatkan fundamental perekonomian agar kita bisa survive dari imbas resesnya perekonomian di Eropa dan Amerika,” tegasnya.
JAKARTA - Langkah Bank Indonesia (BI) melakukan pembelian besar-besaran terhadap Surat Utang Negara (buy back) yang mencapai sekitar Rp 3,1 triliun
BERITA TERKAIT
- Rayakan HUT ke-66, Gapensi Usung Semangat Bersama dalam Sinergi Membangun Negeri
- PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
- Tingkatkan Pelayanan Bandara, IAS Group Luncurkan GSE Teknologi Terbaru
- Winn Gas Luncurkan Produk Inovasi Terbaru, Ibu-Ibu Pasti Suka
- Lewat Cara ini SIG Dukung Inisiatif Kementerian BUMN Mewujudkan Asta Cita
- Baru Dirilis Awal Januari, Andal by Taspen Telah Diunduh Lebih Dari 1 Juta Peserta