Buzzer yang Serang Zaadit Justru Perburuk Citra Jokowi
“Harusnya demokrasi kita dilakukan dengan cara-cara yang Pancasilais yaitu manusiawi adil dan beradab. Itu yang (harus) dilakukan oleh siapa pun,” katanya.
Lagi pula, Hidayat menegaskan Jokowi saja tidak mempermasalahkan kritik kepada Zaadit.
Bahkan, Jokowi akan Zaadit dan BEM UI ke Asmat, Papua, untuk menyelesaikan masalah yang ada di sana. “Saya kira itu fair,” tegasnya
Menurut dia, sikap buzzer yang mem-bully, itu justru menjelekkan atau menghadirkan citra buruk kepada Jokowi.
Karena itu, kata Hidayat, lebih bagus kalau mereka mengikuti cara Jokowi, yang menerima dengan baik kritikan.
Kemudian, memikirkan bagaimana solusi dari kritik yang disampaikan. “Karena saya yakin bagaimana yang diinginkan juga kebaikan. Dengan peristiwa kemarin, kan, perhatian masalah Asmat jadi semakin diseriuskan lagi,” katanya.
Selain itu, lanjut Hidayat, perhatian untuk memunculkan demokrasi yang betul-betul menghadirkan ketidakgalauan dan ketidak-khawatiran Pilkada Jabar bisa diperhatikan lebih serius lagi.
“Kehidupan di kampus bisa diperhatikan lagi,” ujarnya.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dukung aksi kartu kuning yang diberikan BEM UI pada Jokowi sebagai langkah demokratis.
- Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI Gegara Dugaan Kekerasan Seksual, Melki Sedek Berkata Begini
- Ketua BEM UI Ungkap Peretasan hingga Intimidasi Menjelang Pemilu, Ibunya juga Didatangi Orang Berseragam
- Kubu Ganjar dan Anies Kompak Kecam Intimidasi Ketua BEM UI, Bawa Kalimat Orde Baru
- Singgung Putusan MK, Sejumlah Mahasiswa Deklarasikan Sumpah Pemuda 2.0
- Bicara Putusan MK dan Kemunduran Demokrasi, Al Araf Singgung Intimidasi pada Ketua BEM UI
- Ganjar Semangati Ketua BEM UI Melki Sedek Huang Korban Intimidasi