BW Puji Novel Baswedan Terkait Penangkapan Nurhadi, Neta IPW: Jangan Membuat Intrik
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengkritik mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (BW) terkait peran penyidik KPK Novel Baswedan dalam penangkapan buronan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi, Senin (1/6).
Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengingatkan BW jangan bersikap post power syndrome sehingga mengadu domba internal KPK, dan antara KPK dan Polri, dengan pernyataan ngawurnya soal peran Novel dalam penangkapan Nurhadi.
IPW menilai BW mencoba membuat intrik dan politik belah bambu dengan memuji-muji Novel Baswedan, seolah penangkapan itu hasil kerja Novel pribadi.
“Padahal IPW melihat sejak Nurhadi buron, KPK sudah meminta bantuan Polri untuk sama-sama memburu mantan sekretaris MA tersebut,” kata Neta dalam siaran persnya, Rabu (3/6).
Neta menjelaskan hingga pertengahan Februari 2019, Nurhadi terlacak keberadaannya sedang melakukan salat dhuha di sebuah masjid di Jakarta, namun yang bersangkutan kabur saat hendak ditangkap.
“Sedikitnya lima kali Nurhadi terpantau di lima masjid tetapi tetapi lolos dari penangkapan," ungkap Neta.
Ia menambahkan berbagai informasi tentang Nurhadi disampaikan masyarakat ke KPK. Dari pantauan IPW, setiap informasi tentang keberadaan daftar pencarian orang atau DPO dilacak KPK dengan serius.
“Bahkan semua info dikuti KPK dengan cermat. Hingga Senin malam lalu, Nurhadi ditangkap," katanya.
Neta IPW menilai BW mencoba membuat intrik dan politik belah bambu dengan memuji-muji Novel Baswedan, seolah penangkapan Nurhadi hasil kerja Novel pribadi.
- IPW: Bukan Rp 20 Miliar, Sebegini Duit yang Mengalir ke AKBP Bintoro
- Kompolnas Harap Kasus Pemerasan di DWP Jangan Berhenti Sampai Dirnarkoba PMJ
- IPW Kritik Keras Polri Dalam Menangani Kasus Pemerasan DWP, Ada Kata Pengkhianatan
- KPK Sengaja Tetapkan Hasto Tersangka Setelah Jokowi Lengser, Begini Analisis IPW
- Pengamat Merespons Usulan Pelucutan Senjata Api Bagi Anggota Polri, Simak
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang