Bye USD! Rupiah Hari Ini Makin Berjaya
jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, diprediksi menguat.
Penguatan rupiah hari ini terjadi seiring meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.
Mata uang Garuda Senin pagi ini, masih bergerak melemah 23 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp 14.857 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.834 per USD.
"Rupiah masih berpotensi menguat terhadap USD hari ini dengan meredanya ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif di sisa tahun ini," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (1/8).
Menurut Ariston, seusai pengumuman keputusan kebijakan moneter bank sentral pada pekan lalu, USD mendapatkan tekanan terhadap nilai tukar lainnya.
Dia menilai hal itu disebabkan The Fed tidak memberikan ketegasan mengenai kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif ke depannya.
"Apalagi kemudian, data PDB AS kuartal kedua dirilis negatif, yang artinya ekonomi AS secara teknikal mengalami resesi. Kondisi resesi bisa membatasi gerak The Fed untuk lebih agresif menaikkan suku bunga acuannya," ujar Ariston.
Selain itu, dari dalam negeri rupiah dipengaruhi oleh rilis data inflasi Juli 2022 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini.
Kurs rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan, diprediksi menguat.
- Kemensos dan Instansi Terkait Siap Rumuskan Protokol Penggunaan Data Tunggal Kemiskinan
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar