Cabai Mahal, Plt Gubernur Salahkan PD Pasar Jaya
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, menyoroti kinerja PD Pasar Jaya terkait melambungnya harga cabai.
Menurutnya, melambungnya harga cabai merah di Ibukota, salah satunya karena ketidakmampuan Pasar Jaya dalam mencari suplai tambahan cabai untuk pasar-pasar di Ibu Kota.
Menurut pria yang akrab disapa Soni ini, kenaikan harga cabai dikarenakan faktor cuaca. Sehingga sebagian petani mengalami gagal panen yang berimbas terhadap berkurangnya pasokan cabai.
"Cuaca yang buruk menyebabkan harga cabai naik menjadi Rp 150 ribu. Tapi jika Pasar Jaya bisa mencari suplai tambahan, tentu dampaknya dapat diminimalisir," ujarnya.
Ia menyampaikan telah meminta PD Pasar Jaya untuk mencarikan suplai cabai tambahan. Mengingat, dari kebutuhan cabai 120 ton, suplai yang masuk saat ini hanya 75 ton.
"Kami carikan suplai supaya harga turun. Pengendaliannya di Pasar Kramat Jati. Itu jadi tolak ukur kami," tandasnya.
Harga cabai merah di Ibukota saat ini telah menembus harga Rp 150 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai tersebut dikarenakan pasokan dari daerah produsen berkurang.
Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta, Sri Haryati mengatakan, secara keseluruhan rata-rata harga cabai di Jakarta Rp 120 ribu per kilogram. Harga cabai tertinggi ditemukan di Pasar Tebet Barat yang mencapai Rp 150 ribu per kilogram.
Pemprov DKI Jakarta membuat terobosan agar harga cabai melambung tinggi tidak terjadi lagi.
- DPRD dan Pemprov Sepakat Semua SD hingga SMA di Jakarta Gratis Mulai 2025
- Bank DKI Disomasi Terkait Pengambilalihan Aset di Jalan Wijaya
- Tarif Transjakarta, LRT, MRT Hanya Rp 1 pada Hari Pelantikan Presiden
- Aset Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, Apa Saja?
- Dorong Inklusi Keuangan, Bank DKI Gandeng Abang None Jakarta
- Pengurus TJSLBU Siap Bantu Pemprov DKI Jakarta Atasi Masalah Sosial