Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan

Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan
Cabai Rawit Merah Tembus Rp 85 Ribu, Gubernur Luthfi Dorong Pemerataan Pasokan

Terkait kenaikan harga sejumlah komoditas saat ini, Luthfi menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi, seperti peningkatan konsumsi masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri, curah hujan tinggi, serta serangan hama patek. Situasi ini tidak hanya berdampak pada harga di Jateng, tetapi juga memicu kenaikan harga secara nasional.

"Harga bahan pokok penting (bapokting) jika dilihat dari HAP tidak terlalu naik signifikan, kecuali cabai rawit merah keriting yang mencapai Rp 85 ribu," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa hama patek di sejumlah daerah dan curah hujan tinggi memengaruhi kuantitas serta kualitas hasil panen. Secara nasional, kondisi ini terjadi di Jateng, Sulawesi Selatan, dan Papua Tengah.

"Posisi Jateng saat ini mencatat Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 2,23 persen. Pemicunya adalah cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras," ujar Amalia.

Ia menambahkan, pola inflasi Ramadan 2024 dan 2025 memiliki kemiripan, khususnya pada komoditas seperti daging ayam ras dan bawang merah saat Lebaran.

"Tahun ini, hingga pekan ketiga Ramadan, yang perlu diwaspadai adalah cabai rawit," pungkasnya. (jpnn.com)

Harga cabai rawit merah di Jawa Tengah tembus Rp 85 ribu, Gubernur Luthfi dorong pemerataan pasokan.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News