Cabai Terpaksa Dijual Eceran
Sabtu, 13 Juli 2013 – 06:34 WIB
MATARAM - Kenaikan harga sembako belum berhenti, fluktuasi harga terus bergerak, bahkan harga cabai tembus angka Rp 100 ribu per kilogram. Untuk menyiasati mahalnya harga cabai ini, penjual terpaksa menjual dengan cara eceran. Kepala Balai Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Kehutanan (BP4K) Kota Mataram H Mutawalli mengapresiasi langkah yang dilakukan warga. Namun ia juga mengimbau kepada warga untuk memanfaatkan pekarangan sebagai lahan bercocok tanam, minimal untuk mengurangi beban harga. ”Kami dari penyuluh terus mengajak warga memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam tanaman pangan,” katanya.
Masniah misalnya, warga Kelurahan Kebun Sari, Ampenan ini menjual cabai eceran ke rumah-rumah. Cabai rawit yang dibeli di pasar, kemudian dipisah-pisah untuk dibungkus lagi menggunakan daun pisang. Satu bungkus berisi 10 biji cabai dan dijual dengan harga Rp 1.000. Cara tersebut cukup membantu warga untuk menyiasati mahalnya harga sembako saat ini. ”Lumayan membantu, warga bisa beli cabai seharga Rp 1.000 per bungkus,” katanya.
Masniah yang setiap hari berjualan sayur kewalahan saat harga sembako naik. Pembelinya malah berkurang. Ia pun merugi. Agar tidak merugi terus, dan warga juga bisa terbantu, ia berinisiatif untuk menjual cabai secara ecer. Hal itu cukup efektif membantu jualannya laris kembali.
Baca Juga:
MATARAM - Kenaikan harga sembako belum berhenti, fluktuasi harga terus bergerak, bahkan harga cabai tembus angka Rp 100 ribu per kilogram.
BERITA TERKAIT
- Polisi: Tak Ada Bayi Tertukar di RSI Jakarta Cempaka Putih
- Pemkot Bogor Didorong Maksimalkan Pendapatan Pajak Daerah
- Belasan Warga Bantargadung Sukabumi Diduga Keracunan Seusai Menyantap Jamur
- Sekda Batanghari Tersangka Penipuan, Begini Kasusnya
- Pemkot Pontianak Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas
- Jumlah Kendaraan di Kota Bandung saat Libur Natal Menurun