Cabe Rawit Tembus Rp 100 Ribu Per Kilogram
jpnn.com - PANGANDARAN - Warga Pangandaran mengeluhkan harga sayuran di pasar Pananjung yang terus merangkak naik. Kondisi tersebut mengakibatkan daya beli mengalami penurunan signifikan.
"Belum satu Minggu harga cabe rawit sudah naik lagi, sekarang sampai Rp 100.000 per Kg," tutur Yeni(35), salah seorang pedagang nasi rames di kawasan Pantai Barat Pangandaran kepada Radar Tasikmalaya (Grup JPNN), kemarin(7/12).
Yeni mengaku kebingungan dengan kondisi harga yang tidak stabil. "Kalau harga-harga tidak stabil saya mau jualan bagaimana, masa harus nombok terus," ungkapnya.
Dikatakannya, hampir semua jenis sayuran juga mengalami kenaikan. "Cabe merah juga sama harganya jadi Rp 100.000 per kilogram. Kalau yang lain naiknya tidak terlalu tinggi, hanya tahu tempe saja yang tidak naik," tuturnya.
Dirinya berharap ada kepastian harga sayuran dan kebutuhan bahan pokok. "Jangan seenaknya saja harga terus naik, kalau bisa mah turun harganya," sambungnya.
Hal senada disampaikan Amih (40), warga lainnya. Dirinya berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk mengantisipasi kenaikan harga. "Sekarang di warung saja empat biji Cabe rawit Rp 1.000," ungkapnya.
Dikatakannya, kenaikan harga kebutuhan pokok sangat membebani masyarakat.
Sementara itu, Sugiono (39), salah seorang pedagang mengatakan, kenaikan harga terjadi akibat dampak kenaikan harga BBM dan musim penghujan. "Kalau musim hujan biasanya cabe rawit memang suka susah, apalagi setelah BBM naik," tuturnya.
PANGANDARAN - Warga Pangandaran mengeluhkan harga sayuran di pasar Pananjung yang terus merangkak naik. Kondisi tersebut mengakibatkan daya beli
- Agung Nugroho ke Malaysia Belajar Pengelolaan Sampah Untuk Pekanbaru
- Tokoh Agama Teluknaga Yakin PSN di Pesisir Tangerang Bakal Membawa Kemajuan
- Peringati Isra Mikraj, Polres Inhu Santuni Anak Yatim
- Santap Makanan Hajatan, 56 Warga di Bima Keracunan
- Tangkap Kurir, Polres Pasangkayu Gagalkan Pengiriman 755 Gram Sabu-Sabu
- Harimau Berkeliaran, Objek Wisata Alam Danau Lebar Mukomuko Ditutup Sementara