Cabuli Bocah SD, Pak Guru Dituntut 8 Tahun Penjara
jpnn.com - SANGATTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut terdakwa dengan ancaman delapan tahun penjara pada AB dalam sidang di Pengadilan Negeri Sangatta, Kaliamantan Timur.
AB divonis bersalah karena mencabuli bocah sekolah dasar beberapa waktu lalu. Kajari Sangatta Tety Syam mengatakan, PGRI Kutim mengajukan praperadilan, namun PN Sangatta menolak.
Alhasil, proses sidang untuk guru SD di Desa Spaso Timur, Bengalon, Kutai Timur itu pun terus berlanjut.
"Makanya prosesnya berlanjut dan dia dituntut delapan tahun. Usai Lebaran sidang berlanjut, hingga putusan," papar Tety di laman Kaltim Post (JPNN Group), Rabu (29/6) kemarin.
Dia menegaskan, pihaknya sangat concern terhadap kasus cabul terlebih yang menimpa anak di bawah umur, termasuk dugaan trafficking yang menimpa Melati. "Sidang sementara terkendala libur Lebaran. Nanti setelah Lebaran dan aktif bekerja, kami selesaikan pekerjaan rumah ini," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Kasat Reskrim Polres Kutim AKP Andika Dharmasena mengaku masih melakukan pengembangan. Banyaknya TKP, perbedaan waktu kejadian, serta minimnya bukti, dan saksi, menyulitkan pengembangan kasus ini. (dns/ica/k8/jos/jpnn)
SANGATTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menuntut terdakwa dengan ancaman delapan tahun penjara pada AB dalam sidang di Pengadilan Negeri Sangatta, Kaliamantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut