Cabuli Janda di Masjid, Takmir Dipolisikan

jpnn.com - SUMENEP - Pengurus takmir masjid di salah satu masjid di Kecamatan Kalianget harus berurusan dengan polisi. Sebab, oknum berinisial SD, 55, tersebut dilaporkan telah memerkosa KA (inisial), 48, warga Kecamatan Kalianget. Ironisnya, SD yang disebut-sebut menjabat ketua takmir itu melakukan aksi tak terpuji tersebut di dalam masjid.
Informasi itu terkuak saat KA bersama kerabatnya datang ke Mapolres Sumenep Jumat (6/12). KA yang berstatus janda tersebut melaporkan tindakan bejat SD dengan ditemani anaknya, Sugi Hartoyo. Sementara itu, kerabat dan warga lain menunggu di sekitar mapolres.
Menurut keterangan korban, dirinya melaporkan SD ke polisi karena jalan damai tak tercapai. Korban mengatakan, SD tidak menunjukkan iktikad baik. Sebab, SD tidak hadir dalam pertemuan yang dimediasi kepala desa setempat.
Kepada Jawa Pos Radar Madura anak korban, Sugi Hartoyo, mengatakan, pemerkosaan yang menimpa ibunya tersebut terjadi Senin (2/12). Saat itu SD melancarkan aksi pukul 23.00. Modus pemerkosaan adalah iming-iming akan mendapatkan azimat. Maklum, selama ini korban bekerja sebagai penjual pentol dan makanan anak.
Namun, sesampai di masjid tersebut, bukannya azimat yang didapat. Korban justru mendapat perlakuan tak senonoh. Itu dilakukan pelaku dengan mudah. Sebab, setelah korban masuk ke masjid, pelaku langsung mengunci pintu masjid. (han/fei/JPNN)
SUMENEP - Pengurus takmir masjid di salah satu masjid di Kecamatan Kalianget harus berurusan dengan polisi. Sebab, oknum berinisial SD, 55, tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Karutan-Kepala Pengamanan Dicopot Buntut Napi Dugem di Rutan Sialang Bungkuk
- Bea Cukai Serahkan Tersangka & Barang Bukti 1,1 juta Batang Rokok Ilegal ke Kejaksaan
- Polda Jabar: Tes Psikologi Dokter Priguna Tak Akan Meringankan Hukuman
- Dokter Kandungan Terduga Pelaku Pelecehan di Garut Berhenti Praktik Sejak 2024, Penyebabnya Masih Diselidiki
- Setahun Buron, Tersangka Pencurian di Ogan Ilir Akhirnya Berhasil Ditangkap
- Aipda Robig Penembak Siswa SMK di Semarang Minta Dibebaskan