Cabut BAP soal Hubungan Tommy dan Bamsoet, Ini Alasan Irjen Napoleon

jpnn.com, JAKARTA - Eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Irjen Napoleon Bonaparte ternyata sempat membuat keterangan tentang terdakwa Tommy Sumardi sebagai orangnya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo untuk mengurus penghapusan red notice terhadap Djoko Tjandra.
Namun, Napoleon mencabut BAP itu karena tidak ingin perkara ini semakin melebar.
BAP yang dihapus oleh Napoleon sendiri sempat diungkit penasihat hukum Tommy di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Selasa (24/11).
Napoleon membenarkan sempat baku telepon dengan pria yang akrab disapa Bamsoet itu lewat telepon Tommy terkait pembahasan mengenai status red notice Djoko.
"Kalau perintah Yang Mulia, saya siap cerita, walau itu Pak Bamsoet itu tidak terlalu terkait dalam masalah ini. Tetapi berhubung ini persidangan pembuktian fakta," kata Napoleon saat didesak Majelis Hakim.
Awalnya, Napoleon menolak untuk menjelaskan tentang peran Bamsoet dalam kasus ini karena sudah mencabut BAP itu pada 17 September 2020. Penasihat hukum Tommy kemudian yang mengungkit BAP yang dicabut itu.
Penasihat hukum Tommy mengatakan, Napoleon sempat beranggapan bahwa Tommy itu merupakan orang Bamsoet.
Hal itu dikuatkan oleh pernyataan Brigjen Prasetijo saat pertama kali menghadap bersama Tommy di ruangan Kadiv Hubinter Polri, Jakarta Selatan.
Eks Kepala Divisi Hubungan Internasional Irjen Napoleon Bonaparte ternyata sempat membuat keterangan tentang terdakwa Tommy Sumardi sebagai orangnya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
- Merawat Asa Tata Kelola Pemerintahan yang Baik Walau Dirusak Perilaku Koruptif
- DRX Token Diluncurkan, Bamsoet Sebut Potensi Jadi Aset Kripto Terkemuka di Indonesia
- Film Pinjam 100 Segera Tayang di Bioskop, Bamsoet Ungkap Pesan Penting Sang Produser
- Bamsoet Kembali Dorong Berantas Mafia Tanah, Sebut 2 Hal Ini Jadi Kunci Utama
- Ungkap Keprihatinan, Bamsoet: Indonesia Butuh Strategi Baru untuk Berantas Korupsi
- Bamsoet Sebut Tata Kelola yang Baik Kunci untuk Wujudkan Pariwisata Bali Berkelanjutan