Cabut Gigi ala Sarwono

Cabut Gigi ala Sarwono
Sarwono Kusumaatmadja. Foto: arsip JPNN.com

Permintaan ini terasa berat bagi SCTV yang notabene televisi swasta yang sahamnya dikuasi oleh keluarga Cendana melalui tangan pengusaha Peter Gontha. SCTV tidak mengibarkan bendera setengah tiang, tetapi Sarwono boleh memakai ban hitam di lengannya.

Saat itu Sarwono baru saja menyelesaikan jabatannya sebagai menteri negara lingkungan hidup. Ia menjadi salah satu menteri yang terkena reshuffle menjelang akhir pemerintahan Presiden Soeharto.

Situasi sudah memuncak karena krisis ekonomi tidak bisa dikendalikan lagi. Demonstrasi mahasiswa makin meluas. Ribuan mahasiswa menduduki gedung DPR RI di Senayan.

Kerusuhan massal terjadi di beberapa tempat di Jakarta. Pembakaran dan penjarahan terjadi di pusat-pusat perbelanjaan.

Kerusuhan anti-China meledak di Jakarta. Rumah-rumah elite milik warga Tionghoa dibakar, bahkan dikabarkan ada sejumlah perkosaan terhadap perempuan Tionghoa.

Dalam kondisi demikian terjadi penembakan terhadap mahasiswa Trisakti yang menyebabkan beberapa orang tewas. Penembakan itu misterius karena pelakunya tidak diketahui dan tidak ada yang mengaku bertanggung jawab.

Para mahasiswa Trisakti itu menjadi tumbal gerakan reformasi sekaligus menjadi ikon puncak gerakan. Presiden Soeharto menghadapi tekanan yang makin kuat dan berusaha bertahan dengan melakukan reshuffle kabinet.

Akan tetapi langkah itu sia-sia karena sejumlah menteri senior yang selama ini menjadi orang-orang kepercayaan Soeharto tidak bersedia masuk ke dalam kabinet.

Sarwono tetap hidup sederhana sampai masa senjanya. Kabarnya dia tidak punya rumah pribadi sampai akhir hayatnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News