Cabut Gigi ala Sarwono
Dalam kondisi semacam itu, Sarwono muncul mendesak Pak Harto untuk mengundurkan diri. Sarwono tidak secara terbuka menyatakan hal itu, tetapi dia membuat analogi cabut gigi.
Ibarat orang yang sakit gigi parah, reshuffle cuma seperti menambal lubang gigi. Hal itu tidak akan menyembuhkan penyakit.
Satu-satunya jalan ialah dengan mencabut gigi. Gigi lama harus dicabut karena sudah membusuk dan menjadi sumber penyakit yang menjalar ke seluruh tubuh.
Gigi lama harus dicabut supaya tumbuh gigi baru yang sehat dan bisa membuat seluruh tubuh sehat kembali.
Dalam pandangan Sarwono, reshuffle adalah penyelesaian politik, padahal yang dibutuhkan penyelesaian moral. Secara tersirat Sarwono mengatakan bahwa penyelesaian politik tidak lagi mencukupi dan dibutuhkan penyelesaian moral karena pemerintahan Soeharto sudah kehilangan legitimasi moral.
Pernyataan tersebut dianggap terlalu berani dan terlalu keras untuk standar saat itu. Ira Koesno sebagai pewawancara terlihat gelagapan karena tidak menduga Sarwono akan membuat pernyataan selugas itu.
Ira Koesno berkali-kali berusaha mengalihkan topik supaya Sarwono fokus pada masalah reshuffle sekaligus untuk meredam emosinya.
Namun, Sarwono terus-menerus mengelak dan tetap menyuarakan seruannya tentang cabut gigi. Ira Koesno tidak bisa mengendalikan wawancara dan akhirnya memotong sesi wawancara dari semula tiga segmen menjadi dua segmen saja.
Sarwono tetap hidup sederhana sampai masa senjanya. Kabarnya dia tidak punya rumah pribadi sampai akhir hayatnya.
- Gerbong Nusantara: Jokowi Mewariskan Kebijakan yang Menyusahkan Rakyat
- Siapkan Jersey Buat Nonton Timnas Indonesia di Stadion, Jokowi Berharap Skuad Garuda Menang Tebal
- Andre Rosiade Bertemu Jokowi Menjelang Pertandingan Antara Timnas Indonesia Vs Laos
- PPP Terbuka Menerima Jokowi Bergabung, Tetapi Harus Sesuai Aturan
- PDIP Pimpin Jakarta, Pengamat: Prabowo Harus Kerja Ekstra
- Cawagub Jabar Temui Jokowi di Solo, Ini Salah Satu Isi Pembicaraan