Cabut Izin Konsesi Kawasan Hutan, Menteri Bahlil: Ini Bukti Nyata Pemerintah Tidak Main-Main

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah mencabut izin konsesi kawasan hutan 15 perusahaan.
Menteri Bahlil menjelaskan pencabutan izin tersebut dilakukan berdasar verifikasi dan rekomendasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Adapun 15 perusahaan yang direkomendasikan oleh Kementerian LHK tersebut terdiri dari tiga perusahaan yang memiliki izin Pelepasan Kawasan Hutan (PKH) dengan total area seluas 84.521,72 hektare dan 12 perusahaan yang memiliki Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) dengan total area seluas 397.677 hektare.
“Ini bukti nyata bahwa pemerintah tidak main-main untuk segera mencabut perizinan perusahaan yang tidak melaksanakan kewajibannya,” ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (30/3).
Bahlil menjelaskan dari 192 perusahaan yang diumumkan akan dicabut perizinannya, sebanyak 83 di antaranya telah mengajukan klarifikasi dan akan dilakukan verifikasi.
“Dalam proses ini, kami terbuka bagi perusahaan untuk mengajukan klarifikasi. Jika hal ini tidak dimanfaatkan dengan baik, kami akan cabut izinnya,” kata Menteri Bahlil.
Sebelumnya, per 5 Maret 2022, Menteri Bahlil telah menandatangani 414 surat pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang terdiri dari 283 IUP mineral dan 131 IUP batu bara. (mcr28/jpnn)
Menteri Bahlil telah mencabut izin konsesi kawasan hutan. Dia menegaskan ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah tidak main-main.
Redaktur : Boy
Reporter : Wenti Ayu
- Pemerintah Akan Bangun Kilang Minyak Sebesar 1 Juta Barrel per Hari
- Revisi UU TNI Dinilai Hidupkan Dwifungsi, Koalisi Masyarakat Sipil Desak DPR Lakukan Ini
- Peringati Hari Bakti Rimbawan, Menhut Raja Juli Singgung Evaluasi untuk Menjaga Hutan
- Aktivis Muda: Kritikan Konstruktif Perlu untuk Beri Masukan Kepada Pemerintah
- Setelah Ikut Retret, Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardana Siap Sinergikan Program Pusat dan Daerah
- Puji Menhut, Menteri Lingkungan Norwegia: Dunia Memandang Peran Anda